Jumat, 21 September 2012

Memahami Peranan Konsultan dalam Menyusun SOP

Banyak perusahaan menggunakan jasa konsultan ketika akan melakukan proses penyusunan Standard Operating Procedure. Bagaimana peranan yang tepat dalam memahami posisi dan peranan konsultan ketika menyusun SOP pada perusahaan Anda? Lalu apa manfaat dalam melakukan proses penyusunan SOP tersebut apabila dilakukan sendiri tanpa bantuan oleh konsultan?
Pada prinsipnya, perusahaan dapat mengembangkan dan menyusun Standard Operating Procedure sendiri. Langkahnya adalah dengan melakukan proses pelatihan penyusunan SOP sendiri. Adapun langkah yang dilakukan adalah sederhana yaitu adalah sebagai berikut:

(1) Pembuatan tim kerja

Proses penyusunan SOP adalah suatu proses kinerja tim, dan bukan Individu. Dalam proses ini adalah sangat penting untuk menyusun tim dari berbagai elemen unit kerja organisasi yaitu dari unit kerja yang terkait lainnya. Hal ini dilakukan sebagai peroses penjaminan bahwa tahapan proses SOP ini adalah suatu alir proses yang sinkron yang ditetapkan dalam perusahaan.

(2) Proses pelatihan tim

Tim penyusun ISO tersebut kemudian diberikan program pelatihan penyusunan SOP untuk kemudian dilakukan proses penyusunan SOP sesuai dengan program kinerja yang telah ditetapkan tersebut.

(3) Melakukan proses interview terhadap karyawan

Tim kemudian dibagi untuk melakukan proses penyusunan pola proses bisnis yang ada pada masing-masing departemen tersebut. Proses interview dapat dilakukan secara berkelompok atau individu untuk kemudian mendapatkan status alir proses yang tepat. Alir proses tersebut kemudian dipetakan untuk kemudian mendapatkan pemetaan terhadap proses bisnis yang ada.

(4) Melakukan proses penyusunan SOP

Melakukan proses penyusunan SOP yang dijalankan dalam perusahaan untuk kemudian dilakukan proses penyusunan SOP yang ada. SOP kemudian disusun untuk kemudian dibuatkan tahapan-tahapan proses yang ada.

(5) Proses implementasi

Kegiatan implementasi sendiri adalah menjalankan suatu bentuk tahapan operasional yang dilakukan sebagai bentuk "trial test" untuk dapat memastikan bahwa SOP yang ada itu sendiri telah dijalankan sesuai dengan standar persyaratan yang telah ditetapkan untu menjalankan proses implementasi yang dialankan.

(6) Proses evaluasi terhadap implementasi dan koreksi

Menjalankan tahapan dan proses evaluasi terhadap pembentukan dan penyusunan program implementasi yang dijalankan dalam tahapan proses evaluasi penerapan dan pengembangan Standard Operating Procedure (SOP) yang ada. Untuk kemudian dilakukan proses seleksi terkait dengan status dan tahapan proses koreksi dari SOP yang ada. Kemudian melakukan proses koreksi terhadap SOP yang ada.
Lalu bagaimana dengan pernanan konsultan, fungsi dan peranan konsultan dilakukan pada bagian berikut:

(1) Pelatihan karyawan

Dimana konsultan melakukan proses penyusunan materi program penyusunan SOP, mengajarkan teknik melakukan wawancana memberikan panduan terkait dengan status alir proses.

(2) Proses koordinasi dalam proses implementasi kegiatan penerapan SOP

Melakukan proses dan fungsi koordinasi yang terkait dengan status aplikasi dan implementasi SOP yang ada dalam perusahaan untuk kemudian melakukan proses penetapan penggunaan SOP yang ada di lapangan. Dimana salah satu fungsi dari konsultan adalah berperan dalam proses panduan referensi dari kegiatan SOP yang dijalankan tersebut.

(3) Melakukan tahapan proses evaluasi dari program pelaksanaan SOP

Melakukan status evaluasi dari implementasi dan kegiatan koreksi yang dijalankan dalam kegiatan penerapan SOP tersebut. Dimana menjalankan proses verifikasi untuk melihat kesesuian pelaksanaan dari SOP yang dijalankan tersebut.

Bagaimana perusahaan Anda akan melakukan program penyusunan SOP? Langkah-langkah internal apa yang akan dijalankan untuk memastikan bahwa peranan konsultan akan menjadi efektif dalam penyusunan SOP perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar